Bagaimana Membantu Anak Anda Mengembangkan Pandangan Dunia Kosmopolitan yang Lebih Inklusif

Bagaimana Membantu Anak Anda Mengembangkan Pandangan Dunia Kosmopolitan yang Lebih Inklusif

Keberadaan internet di mana-mana telah membuat dunia menjadi tempat yang jauh lebih kecil. Saat ini, orang dapat mengenal nilai dan praktik selain nilai mereka sendiri dengan membaca artikel, menonton video, atau mendengarkan podcast online. Konsumen yang mendambakan cita rasa eksotis dapat dengan mudah memuaskan hasrat mereka dengan memesan makanan dan minuman etnik atau internasional asli melalui ponsel mereka, dan makanan mereka akan tiba dalam hitungan menit. Di negara kota yang sangat kosmopolitan seperti Singapura, mudah untuk mengembangkan apresiasi terhadap keragaman dan fakta bahwa orang-orang dari latar belakang yang berbeda dapat menggunakan identitas budaya mereka sambil bekerja sama untuk kepentingan seluruh komunitas.

Namun, merangkul pandangan dunia kosmopolitan bisa menjadi proses yang berlarut-larut, bahkan di tempat seperti Singapura di mana terdapat orang-orang dari berbagai etnis. Orang-orang secara alami tertarik pada gagasan tentang identitas kolektif atau rasa “ke-kitaan” yang dapat dikaitkan dengan karakteristik yang dimiliki bersama atau dikontraskan dengan orang lain. Teknologi digital bisa menjadi pedang bermata dua bila digunakan untuk memperkuat konsep ini; sebanyak itu dapat mengekspos orang ke berbagai budaya, itu juga dapat digunakan untuk mempromosikan singularitas budaya.

Orang tua yang tinggal di Singapura yang ingin keluarganya mengadopsi perspektif kosmopolitan harus secara aktif membimbing anak-anak mereka dalam mengembangkan sikap yang lebih inklusif terhadap orang dan budaya yang berbeda dari yang mereka kenal. Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukan hal itu:

Daftarkan Anak Anda di Sekolah Internasional di Singapura

Sekolah lebih dari sekedar institusi akademik; mereka juga menyediakan komunitas bagi siswa dan keluarga. Menemukan tempat di beberapa sekolah internasional terbaik di Singapura memastikan bahwa keluarga Anda akan dapat berinteraksi dengan komunitas yang beragam. Anak Anda akan belajar dengan siswa yang berasal dari latar belakang yang berbeda dan memahami nilai-nilai yang mereka bagikan dengan teman sekelas mereka meskipun ada perbedaan yang nyata. Keluarga Anda akan memiliki setiap kesempatan untuk berbagi budaya Anda juga dan mengembangkan apresiasi terhadap budaya orang lain.

Sebagai contoh, Sekolah Internasional Amerika Stamford, yang baru-baru ini mengantongi penghargaan perak sebagai Sekolah Internasional Tahun Ini di Singapore Education Awards 2021, mengedepankan keragaman. Fakultas dan badan mahasiswa sekolah memiliki perwakilan dari 75 negara. Dengan demikian, jika Anda memilih sekolah internasional ini, Anda akan memudahkan anak Anda untuk melihat melampaui stereotip. Karena mereka akan menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk mengenal teman sekelas mereka sebagai individu kehidupan nyata dan bukan hanya karikatur online, anak-anak Anda akan cenderung membuat atau mengadopsi asumsi yang tidak berdasar tentang budaya dan praktik yang tidak dikenal.

Pahami Bias Anda Sendiri dan Gunakan Perspektif Multikulturalis Juga

Dalam dirinya sendiri, kosmopolitanisme adalah istilah yang sangat diperebutkan. Konsensus belum tercapai tentang arti yang tepat dari kata tersebut, tetapi kosmopolitanisme adalah sebuah konsep yang berakar pada pemikiran bahwa manusia memiliki kelayakan yang melekat terlepas dari lokasi mereka dan bahwa seluruh umat manusia adalah bagian dari satu komunitas. Di satu sisi, definisi ini menempatkan kosmopolitanisme bertentangan dengan konsep negara-bangsa, yang menekankan homogenitas populasi dalam bahasa, agama, dan etnis. Singapura dibangun melalui kerja keras para imigran awal, dan penduduknya saat ini terdiri dari berbagai etnis. Dengan demikian, pendekatan multikultural untuk pendidikan sangat penting untuk memastikan kohesi sosial negara dan kemajuan yang berkelanjutan.

Bagaimana Anda dapat memperkuat pendekatan multikultural ini terhadap pendidikan di rumah Anda sendiri? Pertama, Anda perlu menjadi lebih sadar akan lensa dan bias budaya Anda sendiri dan terbuka terhadap gagasan bahwa Anda sendiri harus banyak belajar tentang multikulturalisme. Ini akan membantu Anda menjadi lebih sadar akan sikap dan pendekatan yang Anda contohkan kepada anak Anda selama interaksi Anda dengan orang lain. Merefleksikan pertemuan ini akan membantu Anda menunjukkan masalah nyata dan menyajikan solusi praktis dan inklusif untuk anak Anda jika mereka berhadapan langsung dengan situasi serupa di masa depan.

Kembangkan Rasa Komunitas dan Empati Anak Anda

Ada banyak masalah yang dialami orang secara kolektif terlepas dari etnis atau bahkan lokasi mereka, dan menjadi lebih sadar akan tantangan bersama ini dapat membantu keluarga Anda membangun rasa kebersamaan dengan orang-orang dari latar belakang yang berbeda. Alih-alih memusatkan perhatian pada perbedaan Anda, Anda dan anak Anda dapat fokus pada tujuan kolektif Anda dan melihat latar belakang komunitas Anda yang beragam secara etnis dan budaya sebagai sumber daya yang berharga dalam mengatasi tantangan bersama. Alih-alih mengadopsi pendekatan “saya-lawan-Anda” terhadap intimidasi online, efek perubahan iklim, atau penyebaran penyakit, misalnya, Anda dapat mengarahkan anak Anda untuk memikirkan upaya kolektif dan komunitas untuk mengatasi dan menyelesaikan masalah ini.

Untuk mempersiapkan anak Anda agar berhasil dan berkontribusi pada komunitas yang sangat beragam, ada kalanya Anda perlu keluar dari zona nyaman dan menghadapi sendiri ide-ide yang tidak nyaman. Ingat, bagaimanapun, dibutuhkan sebuah desa untuk membesarkan anak dengan pandangan dunia yang inklusif. Bagian dari membesarkan anak dengan perspektif kosmopolitan adalah memastikan bahwa keluarga Anda secara aktif bekerja dengan komunitas yang beragam dan menerima, dan komunitas itu, pada gilirannya, akan memainkan peran penting dalam memperluas perspektif anak Anda dan membantu mereka menjadi warga dunia.

Source link